Assalaamualaikum w.b.t ,
Allahumma Solli ‘Ala Sayidina Muhammad .
Alhamdulillah , untuk post yang
seterusnya saya ingin berkongsi sesuatu , emm bukan nasihat tetapi pesanan untuk
sahabat semua dan juga untuk diri saya sendiri . Okey , kalau kita imbas
kembali sirah–sirah Nabi SAW di mana alangkah bertuahnya para sahabat yang
hidup di zaman Nabi SAW . Di zaman Nabi SAW best , para sahabat kalau ada masalah ,
tak ada masalah kah , saja–saja kah , nak minta Nabi SAW tolong doa kah , boleh
terus jumpa Nabi SAW . Sebab itu Allah turunkan ayat ini :
Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul pun melainkan supaya
dia ditaati dengan izin Allah dan kalaulah mereka ketika menganiaya diri mereka
sendiri datang kepadamu ( wahai Muhammad ) lalu memohon ampun kepada Allah dan
Rasulullah juga memohon ampun untuk mereka ,
tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat , lagi Maha
Mengasihani . (Q.S An-Nisa’ : 64)
Ayat ini
special dan tak ramai orang syarah ayat ini . Ayat ini diceritakan oleh Sheikh
Ali Jumaah dalam satu kitab , dan dia jawab tomahan yang orang kata kepada Nabi
. Persoalannya , ayat ini valid sampai bila ?
Kalaulah
kamu biasa buat kezaliman terhadap diri kamu ? Di dunia ini siapa yang tidak
biasa zalim termasuklah saya , kita semua zalim . Zalim lawan kepada adil .
Adil meletakkan sesuatu pada tempatnya , zalim tidak meletakkan sesuatu pada
tempatnya . Contoh , kadang-kadang baju kita letak merata , sepatutnya
disangkut . Baju patut duduk dalam tempat baju kotor , tapi kita pergi letak di
dapur . Itu baru benda ringan .
Kalau kamu
ada buat kezaliman terhadap diri kamu , jumpa Nabi SAW , doa ! Suruh Nabi SAW doa
untuk kamu , minta doa supaya Allah ampun dosa kamu . Orang tanya , ayat ini
valid sampai bila ? Kalau di zaman Nabi SAW tiada masalah , sahabat boleh jumpa
Nabi SAW , “ Ya Rasulullah , aku berdosa , tolong minta dengan Allah supaya
ampun dosa aku “ . Nabi SAW tadah tangan , doa , ampun dosa terus . Selesai !
Jadi orang tanya , ayat ini valid sampai bila boleh pakai / guna ? Maka kata
ulama’ yang menjawab dalam banyak terjemaahan ayat ini , ada satu cerita :
Seorang
ulama’ Al–‘Utbi , dia duduk di makam Nabi SAW , maknanya saat itu Nabi SAW sudah
tiada . Saat dia duduk di makam Nabi SAW , nak tidur . Tiba–tiba ada datang
seorang Arab Badwi , sampai sahaja orang Arab itu , tidak jauh dari Al–‘Utbi ,
dia terus memegang makam Nabi SAW . Lalu dia baca ayat ini (Q.S An–Nisa’ : 64)
. Selepas orang Arab baca ayat tersebut lalu dia pun berkata , “ Ya Rasulullah
, aku datang ke sini dalam keadaan berdosa , aku minta supaya tolonglah pohon
ampun dosa aku . “ Selepas itu , orang Arab itu pun pergi , terus dia pergi ,
pergi dari makam Nabi SAW . Al–‘Utbi tengok orang Arab tadi itu buat kemudian
dia pun tertidur . Dan bila dia tidur , Nabi SAW masuk dalam mimpi dia . Nabi
SAW kata , “ Al-‘Utbi , pergi panggil orang Arab tadi itu , beritahu dia Allah
ampun dosa dia . “
Cerita ni
orang tak pernah sebut untuk bila kita sampai di makam Nabi SAW , buat ! Kalau
nak sampaikan salam boleh , tidak salah . Tapi kita terlepas peluang besar ,
minta Nabi SAW untuk ampun dosa kita , minta doa daripada Nabi SAW supaya ampun
dosa kita . Jadi , siapa yang berpeluang pergi ke Madinah , pergi ke Mekah .
Ada peluang duduk depan makam Nabi SAW , baca ayat tadi , kemudian minta “ Ya
Rasulullah tolong pohon ampun dosa aku “ . Maknanya ayat tadi valid sampai bila
? Kata Sheikh Ali Jumaah , sampai Kiamat .
Sekian ,
semoga bermanfaat .
Allahumma Solli ‘Ala Sayidina Muhammad .
No comments:
Post a Comment